28 Jan 2010

The Sigit - Menggigit

The S.I.G.I.T Bisa Kalem Namun Menggigit

Mengusung aliran musik rock and roll, The Super Insurgent Group of Intemperance Talent, biasa disingkat The S.I.G.I.T tidak tabu untuk tampil tanpa distorsi secara langsung di depan ribuan penggemarnya.

Hal itu dibuktikan oleh Rektivianto Yoewono [vokal, gitar], Aditya Bagja Mulyana alias Adit [bas], Donar Armando Ekana alias Acil [drum, vokal], dan Farri Icksan Wibisana [gitar] dalam konser tunggal berjudul “The Dyslexia Concert” di The Venue Eldorado Bandung, Sabtu [20/06/09] lalu.

Penampilan yang kalem namun menggigit itu mereka selipkan pada bagian kedua konser.

Untuk mendukung musiknya, grup musik yang sudah terbentuk sejak tahun 2002 ini menggandeng Hendi ‘Unyil’ Priyatna yang biasanya tampil bersama The Milo. “Ini pertama kali kita main akustik,” kata Rekti, sang penyanyi.

Sembari memetik gitarnya, dia melantunkan refrain ‘Provocateur’ yang merupakan versi kalem dari lagu ‘Black Amplifier’ yang jadi lagu pembuka dalam konser tunggal pertama The S.I.G.I.T di Indonesia ini. Menariknya lagi saat Insurgent Army-sebutan untuk penggemar mereka- menyanyi bersama, tiba-tiba dinding dan langit-langit The Venue mendadak berkerlap-kerlip dalam warna biru dan putih.

Kehangatan dan kebersamaan sekitar 2 ribu penonton malam itu benar-benar terasa. Satu persatu, lagu-lagu dari album pertama “Visible Idea of Perfection” seperti ‘New Generation’ dan ‘Live in New York’ dinyanyikan bersama-sama layaknya sebuah paduan suara.

Pengaruh Led Zeppelin pada grup musik ini terasa kental. Lihat saja gaya Farri menggesek senar gitarnya dengan bow atau alat gesek biola yang terbuat dari ekor kuda pada lagu ‘Only Love Can Break Your Heart’. Tembang milik rocker Inggris, Neil Young ini berhasil dibawakan dengan apik oleh Rekti, yang mengaku itu lagu favoritnya.

The S.I.G.I.T yang sempat menjelajah sembilan kota dan tampil di 16 panggung selama sebulan penuh saat di Australia itu melanjutkan konsernya dengan raungan gitar elektrik lewat ‘Alright’, ‘Up and Down’, ‘The Party’, ‘Bhang’, ‘Midnight Mosque Song’, dan ‘Did I Ask Your Opinion’ yang merupakan soundtrack dari film Catatan Akhir Sekolah.

Lepas itu, grup musik yang baru saja pulang dari tur di Amerika ini ‘berupaya’ menyudahi konsernya lewat ‘Nowhere End’. Sebelum dinyanyikan, para personil The S.I.G.I.T membagikan puluhan tamborin untuk dibunyikan bersama-sama.

Pada bagian akhir, masing-masing personil memegang stik drum dan meninggalkan instrumennya. Mereka menggebuk dengan irama yang semakin cepat sampai akhirnya keluar dari panggung.

Setelah melepas semua kemeja hitam yang sedari awal dikenakannya, Rekti, Adit, Acil, dan dan Farri kembali naik ke panggung. Mereka menyelesaikan encore dengan permainan musik yang lebih ‘liar’.

Encore adalah babak tambahan dalam suatu konser, yang biasa [dulunya] dimainkan berdasarkan permintaan penonton begitu pertunjukan berakhir. Dalam bahasa Prancis, encore berarti lagi.

Untung saja pilihan lagu pada bagian akhir ini tepat. Sehingga para penonton tanpa dikomando ikut menyanyikan lagu ‘Clove Doper’, ‘Soul Sister’, dan ‘Money Making’. Sebagai penyempurnanya, penonton diguyur oleh uang-uangan kertas dari atas gedung pertunjukkan.

“Buat kami ini merupakan konser yang sangat penting dan ini menjadi tonggak buat kami ke depannya,”

0 komentar:

Posting Komentar